Tuesday 16 April 2013

Sejarah Kelahiran Antivirus KASPERSKY

Sore ini, saya ingin mencoba untuk berbagi pengetahuan mengenai sejarah Antivirus Kaspersky. Oia, jika teman – teman ada yang punya anak dan ingin Aqiqah, bisa menggunakan Jasa Aqiqah dengan paket Aqiqah Murah yang tentunya bisa diantar juga ke rumah teman – teman semuanya.

Kaspersky menjadi salah satu perusahan antivirus komputer ternama dunia. Namun, tidak banyak orang mengetahui kalau Kaspersky sendiri diambil dari nama pemilik sekaligus CEO-nya, Eugene Kaspersky

Pada mulanya di tahun 1989. Ketika sedang asik bekerja, tiba-tiba ada virus terdeteksi di komputer. Serangan virus pertama ke komputernya itu membuat Eugene Kaspersky semakin tertarik untuk mempelajari bidang virus dan antivirus. Sampai akhirnya, ia dikenal sebagai pencipta Kaspersky Anti-Virus.

Lahir di Uni Soviet, tepatnya di Novorossiysk tanggal 4 Oktober 1965, orang tua Eugene memberinya nama lengkap Evgeniy Valentinovich Kasperskiy. Kesabaran dan ketenangan dalam mengamati program yang terinfeksi virus didapat dari hobi Eugene yang gemar memancing.

Tidak banyak informasi mengenai latar belakang Eugene selain pendidikan yang ditempuh serta informasi bahwa sekolahnya itu disponsori oleh kementerian pertahanan Rusia dan KGB. Lembaga intelijen yang terkenal di masa perang dingin.

Lulus dari Institute of Cryptography Telecommunications and Computer Science, perguruan tinggi yang ditempuh, Eugene bekerja sebagai peneliti. Lembaga tempat ia bekerja merupakan lembaga riset multi disiplin milik departemen pertahanan Uni Soviet dan berhubungan erat dengan KGB. Di situ ia memilih bidang virology dan pangkatnya adalah Letnan Senior (serupa Letnan Satu).

Bekerja di lembaga itu membuat Eugene bertemu istrinya, Natalia di pusat liburan milik KGB, Severskoye, Januari 1987.
Setelah menemukan ada virus di komputernya tahun 1989, Eugene tertarik untuk menganalisa lebih lanjut. Dalam waktu singkat, ia memahami cara kerja virus tersebut dan menulis program yang mampu mengembalikan fungsi-fungsi yang dirusak virus yang bersangkutan.

Saat itu Eugene tidak berniat membuat software antivirus. Apalagi mendirikan perusahaan pembuat antivirus. Ia hanya ingin menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk mengatasi masalah di komputer. Sialnya, setelah itu serangan virus datang tak henti-henti. Akhinya, mengumpulkan virus dan membuat program antivirus menjadi hobi barunya.
Lama-kelamaan, aktivitas berurusan dengan virus semakin banyak mengonsumsi waktu Eugene. Ia pum memutuskan untuk memperkaya ilmu. Sejak tahun 1990 Eugene mulai mengikuti pertemuan antar programmer dan memublikasikan artikel di majalah Intercomputer. Tidak lama, populerlah Eugene. Padahal, popularitas sangat bertentangan dengan kesatuan militer di mana ia bekerja. Akibatnya, setiap kali akan tampil menjadi pembicara, ia harus mendapatkan izin dari komandan. Demikian pula setiap kali tulisannya akan dipublikasikan.

Sebenarnya atasan Eugene setuju dan mendukung keinginan Eugene untuk menekuni hobinya. Tetapi, meski ada dukungan, waktu yang dimiliki Eugene untuk mengurusi virus sangat terbatas. Atasannya tidak bisa membebaskan Eugene dari tugas-tugas rutin, hingga ia hanya punya waktu di malam hari untuk bermain dengan virus. Maka di tahun 1991, memutuskan untuk berhenti jadi tentara. Padahal, berkarir di militer bisa memberikan jaminan hidup, mengingat saat itu situasi negeri penuh ketidak pastian.

Baru dua minggu berhenti, ia sudah harus kembali kerja keras. Ketika itu tawaran datang dari tiga perusahaan komputer dan pilihan jatuh ke Information Technologies Center (ITC). Eugene Kaspersky mulai bekerja di sana mulai 19 Mei 1991.
Walaupun bergerak di bidang komputer, ITC tidak terkait dengan pembuatan ataupun penjualan antivirus. Karena reputasi yang dimiliki Eugene, ITC langsung membuka divisi antivirus dan Eugene menjadi karyawan satu-satunya di divisi itu. 

Tahun 1992, Eugene mendapatkan tambahan 2 tenaga SDM di divisinya. Akhirnya ia bisa kembali berkonsentrasi mempelajari virus baru dan mencari metode untuk mengatasi serta mengembalikan seluruh fungsi akibat serangan virus. Pengembangan antivirus dan pembuatan beberapa utility pendukungnya diserahkan ke kawan-kawan barunya.

Akhir 80 sampai awal 90-an merupakan era yang berat. Program antivirus buatan Eugene bukanlah yang pertama dan belum banyak dikenal. Kompetitornya seperti McAfee dan Doctor Solomon merupakan penguasa pasar saat itu. Tahun 1992, kompetitor baru yakni Norton Antivirus mulai hadir. Di sisi lain, kompetitor lainnya asal Rusia juga sangat aktif. Saat itu ada lusinan software antivirus lokal beredar di pasaran. Contohnya Aidstest milik Dmitry Lozinsky yang menguasai 90% market share di Rusia. Tetapi Eugene tak gentar. Ia berambisi untuk membuat program antivirus terbaik di dunia.

Pada tahun 1994, kesempatan datang. Antivirus buatan Eugene memenangkan penghargaan dari University of Hamburg, Jerman. Dari beberapa program yang dicoba oleh kampus, produk Eugene-lah yang paling banyak berhasil mengenali virus. Program buatan Eugene bisa ikut serta karena Vasely Bonchev, karyawan di Hamburg University masih mengenal Eugene. Mereka pernah bertemu di sebuah seminar para programmer di tahun 1990.

Hal yang unik terjadi ketika Eugene mengirimkan software antivirus ke University of Hamburg. Maksud hati, ia mengirimnya dengan nama AntiViral Toolkit Pro dan disingkat menjadi ATP. Tetapi ia salah ketik. Software antivirus tersebut terkirim dengan nama AVP.zip dan oleh pihak kampus didaftarkan sebagai AVP. Ketika sadar, ia mengirim e-mail pada pihak kampus untuk mengubah namanya menjadi ATP. Terlambat, software sudah terlanjur didaftarkan dan diuji coba oleh banyak pengamat dan pengguna sebagai AVP.

Penghargaan dari University of Hamburg mengubah semuanya. Distributor yang tertarik untuk menjual AVP mulai berdatangan, bahkan luar negeri seperti Italia dan Swiss.

September 1994, istri Eugene, Natalia Kaspersky bergabung dengan divisi antivirus sebagai manajer marketing. Tugasnya adalah membenahi penjualan dan marketing produk antivirus yang dibuat suaminya. Pertengahan 90-an, Kami menandatangani kontrak dengan F-Secure asal Finlandia, G-Data asal Jerman dan Vintage Solutions dari Jepang. Tiga perusahaan antivirus tersebut menggunakan engine antivirus buatan Eugene. Sebagai imbalannya, Eugene-pun mendapatkan kucuran dana untuk melakukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut. Dari partner-partner baru tersebut Eugene juga banyak belajar mengenai bagaimana berbisnis antivirus dengan baik.

Masalah baru kemudian muncul. Berhubung tidak menguasai ilmu bisnis, merek dagang AVP hanya dipatenkan di Rusia. Akibatnya, muncul AVP-Austria, AVP-Brazil, AVP-Malaysia, dan lain-lain. Yang paling merugikan adalah kejadian di Amerika Serikat. Salah satu partner mereka membuat website http://www.avp.com. Di situ disebutkan bahwa mereka adalah vendornya. Eugene tidak bisa menuntut karena di halaman terakhir website tertulis, meskipun kecil, bahwa seluruh hak cipta dimiliki oleh Eugene Kaspersky. Partner Amerika tersebut juga tidak melanggar kontrak yang sudah disepakati. Untuk membatalkan kontrak, Eugene terpaksa harus menyewa sejumlah pengacara Amerika dan itu menyedot banyak sekali biaya.

Tahun 1996, ITC terperosok ke dalam krisis keuangan. Natalia-pun mengambil tindakan. Setelah berulangkali menawarkan suaminya untuk memulai bisnis antivirus sendiri dan ditolak, akhirnya pada musim panas 1997 divisi antivirus di ITC memisahkan diri dan berdiri sendiri. Natalia Kaspersky menjadi pemimpin umum dan Eugene Kaspersky konsentrasi di pengembangan produk.

Setelah membuat perusahaan, nama perusahaan dan merek dagang tentu dibutuhkan. Natalia ingin menggunakan nama Kaspersky tetapi Eugene ngotot, tidak setuju. Berhubung ia tidak bisa memberikan alternatif yang lebih baik, akhirnya sejak November 2000 Kaspersky digunakan sebagai merek dagang dan Kaseprsky Lab sebagai nama perusahaan.

Keputusan Natalia ternyata tepat. Nama Kaspersky sudah populer di kalangan pengguna komputer, terutama di Rusia. Hingga akhirnya saat ini Kaspersky sudah memiliki nama besar sebagai salah satu antivirus terbaik di dunia.

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.